saya mengenalnya bertahun-tahun yang lalu..
mencintainya?? saya tidak tahu sejak kapan.
yang kemudian saya tahu adalah bahwa ada nyaman yang terasa.
lalu kemudian,, in a snap,, saya kehilangan rasa nyaman itu!!
ada kata-kata bijak dari masa ke masa yang mengatakan bahwa
"kita tidak akan mengerti makna memiliki jika belum pernah merasa kehilangan"
--and the quote choked me--
yeah, i'm officially lost it!!
but life must go on...
i met someone new, and i lost other.. begitu terus, berputar dalam siklusnya.
ada yang berakhir, dan lalu ada yang dimulai lagi...
tapi saya tidak menyangka bahwa akhirnya saya menemukannya
menemukan lagi rasa nyaman yang sama
dan tanpa saya rencanakan, saya lalu terseret lagi dalam pusaran rasa nyaman itu
bertekad untuk tidak lagi kehilangan rasa itu, saya memaksakan sebuah kepastian..
mengejar tanpa henti dan tanpa lelah...
tidak terhitung berapa banyak air mata yang tertumpah karenanya..
lebih tidak terhitung lagi berapa kali saya kemudian memaafkan,,
berdamai dengan rasa pedih, dan kembali berdiri, berlari,mengejar...
--erase and rewind--
berulang-ulang... berulang-ulang...
hingga tiba pada suatu titik dimana kepastian yang saya harapkan itu akhirnya berjawab..
bahagia??? sudah tidak dapat dilukiskan lagi
mungkin lebih indah dari istilah "menari diatas pelangi" yang seringkali saya pakai untuk mendeskripsikan bahagia
jauh lebih indah daripada itu..
--saya harus mencari perumpamaan lain untuk melukiskan perasaan bahagia type ini--
years later..
masih bersama rasa nyaman itu.. tapi entah kenapa, rasanya sudah tidak senyaman dulu..
saya lalu meraba-raba untuk mencari apa yang salah..
tapi tidak ada..
rasa nyaman itu baik-baik saja, duduk manis di sebelahku.. ...--doing nothing but be with me--
tapi tetap saja, sepertinya ada yang salah...
dan lalu kemudian selisih paham pun seringkali tidak terhindarkan...
dan ada saat dimana saya merasa, sebaiknya melanjutkan hidup saya dan melupakan rasa nyaman itu..
saya pikir, saya mungkin belum saatnya merasakan kebahagiaan sebesar itu..
dan menetapkan bahwa standar kebahagiaan saya hanya sampai pada tahap "menari di atas pelangi"
lalu, ternyata ketika saya sudah mulai berbalik badan untuk pergi,
rasa nyaman itu menahan saya dan berkata bahwa seharusnya kita berjuang dan bertahan bersama
dan saya pun tinggal... dan siklus yang sama pun berulang...
--fighting,separated,reunited--
saya tetap bertanya-tanya.. kenapa tidak berakhir pada titik yang paling membahagiakan itu
dan lalu kemudian tetap di titik itu selamanya
--happily ever after--
menelaah semua peristiwa-peristiwa itu, akhirnya saya sampai pada suatu kesimpulan
bahwa "happily ever after" hanya ada di negeri dongeng
sedangkan saya hidup di dunia nyata,
dan bahwa segala peristiwa itu seharusnya membuat saya belajar hidup
memahami bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah proses
dan memahami bahwa segala sesuatu yang kita inginkan tetap harus selalu diperjuangkan walaupun telah kita miliki..
seperti cinta--yang tetap harus dijaga agar tetap tumbuh dalam perjalanan waktu...
seperti jatuh cinta kepada orang yang sama setiap hari... =)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar