Jumat, 25 Mei 2012

Saved By Souvenirs

*sedang membabi-buta di depan laptop, berkutat dengan koneksi yang selamban siput..
Masalahnya adalah, si tuan putri sedang ada tugas dari sekolah. Subjeknya Seni Budaya dan Kesenian (SBK), dan tasknya adalah "MENARI"..


Setelah tadi seharian ngubek-ngubek lemari untuk mencari selendang yang dirasa "pas" oleh si tuan putri. Nah mencari selendang ini adalah kasus yang gampang-gampang susah sebenarnya. Gampang, karena saya adalah seorang jilbaber *hijaber* jadi sebenarnya kalo sedikit dipelintir, si tuan putri ini bisa kok pake salah satu dari koleksi pashmina saya. Susahnya adalah karena si tuan putri ini adalah seorang pengamat mode yang perfeksionis. Dan menurut dia, pashmina saya itu bukan selendang yang biasa dipake buat menari [insert bingung moment here]
Akhirnya nemu juga selendang suvenir siraman putra seorang pejabat terkemuka di Makassar yang walaupun masih ada komplen dari si tuan putri, tetap dipake juga [insert muka merengut] haha..
Beres soal selendang, ternyata si tuan putri masih butuh kipas.. #fyuuhhh
Syukurnya, saya termasuk orang yang suka mengoleksi suvenir dari resepsi pernikahan *padahal sebenarnya tidak mau rugi sihh :D
Jadilah, container penyimpanan suvenir pun di acak-acak. Banyak sih yang merupakan kipas. Tapi lagi-lagi tidak sesuai dengan selera si tuan putri. Tapi karena sudah malam, tidak ada pilihan lain, si tuan putri harus memilih yang paling bagus dari kipas-kipas suvenir itu. Dan lagi-lagi pilihan dijatuhkan dengan keterpaksaan dan muka merengut :D
Jangan dikira masalah sudah beres.
Karena si tuan putri ternyata belum punya musiknya. Jadi selama ini, dia dan ganknya latihan pake musik mulut, alias nyanyi-nyanyi sendiri :D
Dan hasilnya, inilah saya, berkutat dengan lemotnya network, mencoba bersahabat dengan om gugel untuk mendonlot lagu-lagu daerah yang akan dipake nari sama tuan putri.
Malam yang melelahkan, yaa???
Dan malam ini I'm saved by souvenirs.. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar